PPh atau Pajak Penghasilan merupakan salah satu jenis pajak penting di Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan dari pengertian hingga cara perhitungannya, sehingga kamu bisa memahami kewajiban pajak ini dengan lebih jelas. Jadi, Apa Itu Pajak Penghasilan PPH? Mari kita bahas lengkap pada artikel ini.

Pengertian PPh (Pajak Penghasilan)
PPh adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak. Dengan kata lain, setiap individu atau badan usaha yang memperoleh penghasilan dalam periode tertentu memiliki kewajiban membayar PPh kepada negara.
Beberapa poin penting soal PPh:
- Objek PPh bisa berupa gaji, upah, honorarium, bisnis, sewa, royalti, dan lainnya.
- Subjek PPh adalah orang pribadi dan badan (perusahaan) yang mendapatkan penghasilan.
- Pajak ini termasuk pajak langsung, artinya dibayar langsung oleh subjek pajak.
Jenis-Jenis PPh yang Perlu Kamu Tahu
Di Indonesia, ada beberapa jenis PPh yang sering muncul dalam praktik pajak sehari-hari:
PPh Pasal 21
PPh Pasal 21 dikenakan pada penghasilan dari pekerjaan, termasuk gaji, tunjangan, dan bonus. Umumnya dipotong oleh pemberi kerja langsung sebelum penghasilan diterima pegawai.
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22 dikenakan atas transaksi perdagangan barang impor atau penjualan barang oleh badan tertentu. Misalnya importir, perusahaan BUMN, atau pedagang besar.
PPh Pasal 23 & 26
- PPh Pasal 23 dikenakan pada penghasilan dari jasa, sewa, dan dividen dalam negeri.
- PPh Pasal 26 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima oleh non-domisili atau pihak luar negeri.
PPh Pasal 25 dan 29
- PPh Pasal 25 adalah angsuran bulanan PPh terutang.
- PPh Pasal 29 adalah pelunasan atau kelebihan bayar pada akhir tahun pajak.
Cara Perhitungan PPh
Untuk menghitung PPh, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
- Menentukan penghasilan bruto
Total semua penerimaan (gaji, bonus, honor) sebelum dipotong. - Mengurangi biaya dan potongan yang diperbolehkan
Misalnya iuran pensiun, biaya jabatan, dan pembebasan tertentu. - Hitung penghasilan neto
Penghasilan bruto dikurangi biaya & potongan. - Terapkan tarif pajak sesuai lapisan penghasilan
Indonesia menerapkan tarif progresif (semakin tinggi penghasilan, tarif lebih tinggi). - Kurangi kredit pajak atau potongan lain
Bila ada potongan pajak luar negeri, PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), dan lain-lain.
Sebagai contoh singkat:
Jika seseorang memiliki penghasilan bruto Rp 120 juta setahun, setelah dikurangi biaya dan PTKP, sisanya Rp 100 juta. Maka tarif pajak progresif akan diterapkan sesuai undang-undang, misalnya 5%, 15%, 25%, dan seterusnya, untuk bagian penghasilan tertentu.
Kepentingan PPh dan Dampaknya
Mengapa PPh penting?
- Sumber penerimaan negara PPh membantu membiayai pembangunan, pelayanan publik, dan fasilitas umum.
- Keadilan sosial Tarif progresif memastikan beban pajak yang lebih adil bagi yang lebih mampu.
- Kepatuhan individu dan bisnis Mematuhi kewajiban PPh membantu menghindari sanksi dan denda.
Namun, jika tidak dikelola dengan baik, bisa muncul masalah:
- Kelebihan bayar atau kekurangan bayar, bila perhitungan tidak tepat.
- Sanksi administratif atau denda jika terlambat melapor atau pembayaran tidak tepat waktu.
- Beban administratif untuk perusahan kecil yang harus memahami berbagai jenis PPh.
Tips Agar Tidak Salah Dalam Mengurus PPh
Agar kamu tidak mengalami kesalahan dalam menghitung atau melaporkan PPh, ini beberapa tips:
- Update regulasi pajak Undang-undang dan peraturan bisa berubah, jadi pastikan menggunakan sumber terbaru.
- Gunakan software atau aplikasi pajak Membantu otomatisasi perhitungan dan laporan.
- Konsultasi ke konsultan pajak bila kasusnya rumit (usaha besar, banyak sumber penghasilan).
- Buat catatan keuangan yang rapi dan transparan Dokumen, bukti potong, laporan keuangan harus tercatat baik.
- Lapor dan bayar tepat waktu untuk menghindari denda.
Kesimpulan
Apa Itu Pajak Penghasilan PPH telah dijelaskan pada artikel ini. PPh atau Pajak Penghasilan sangatlah penting dalam sistem perpajakan Indonesia. Dengan memahami jenis-jenisnya seperti PPh Pasal 21, 22, 23, 25, dan 29, serta memahami cara perhitungannya, kamu bisa menjalankan kewajiban perpajakan dengan lebih percaya diri. Selalu perbarui pemahaman terhadap regulasi pajak dan pertimbangkan konsultasi profesional jika diperlukan.