HD – Sahabat Dua Muda

Setelah melewati proses wawancara kerja, rasa penasaran tentu muncul. Apakah saya lolos? Kapan akan dihubungi kembali? Banyak pelamar kerja yang ingin segera tanya hasil wawancara, namun tidak sedikit yang masih bingung bagaimana cara menyampaikannya dengan tepat. Padahal, cara Anda menanyakan hasil wawancara dapat memengaruhi penilaian HRD terhadap sikap profesional dan etika komunikasi Anda. Oleh karena itu, penting untuk memahami etika dan waktu yang tepat sebelum melakukan follow up hasil interview agar tidak menimbulkan kesan yang kurang menyenangkan.
Yuk, simak tips di bawah ini supaya pertanyaanmu enggak bikin HRD ilfeel!
1. Tunggu Waktu yang Tepat
Jangan terburu-buru langsung tanya besoknya setelah wawancara. Idealnya, kamu bisa menunggu sekitar 5–7 hari kerja. Waktu ini memberi ruang bagi perusahaan untuk menyelesaikan proses evaluasi.
Ingat, setiap perusahaan punya timeline rekrutmen yang berbeda. Kalau kamu penasaran, boleh cek tips menanti kabar wawancara di artikel ini.
2. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Profesional
Menjaga etika komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia kerja, terutama saat berinteraksi dengan pihak Human Resources (HR). Hindarilah penggunaan bahasa yang terkesan mendesak, terlalu santai, atau tidak menunjukkan sikap profesional.
Berikut adalah contoh kalimat yang dapat digunakan saat ingin menanyakan hasil wawancara:
“Selamat pagi Bapak/Ibu, perkenalkan saya [Nama]. Mohon maaf apabila saya mengganggu waktu Bapak/Ibu. Saya ingin menindaklanjuti proses rekrutmen untuk posisi [Nama Posisi] yang saya ikuti pada tanggal [Tanggal Wawancara]. Saya sangat menghargai kesempatan yang telah diberikan, dan besar harapan saya untuk dapat bergabung di perusahaan Bapak/Ibu. Terima kasih atas perhatian dan waktunya.”
Penggunaan kalimat yang sopan dan terstruktur mencerminkan sikap profesional serta penghargaan terhadap waktu dan proses yang sedang dijalankan oleh HR. Sikap ini dapat meninggalkan kesan positif dan menunjukkan bahwa Anda serius dalam menjalani proses seleksi.
3. Jangan Terlalu Sering Follow Up
Melakukan Follow Up setelah wawancara kerja merupakan hal yang wajar. Namun, penting untuk memperhatikan frekuensinya. Cukup lakukan follow up sebanyak satu hingga dua kali dalam rentang waktu yang wajar. Terlalu sering menghubungi pihak rekrutmen justru dapat menimbulkan kesan tidak sabar, bahkan kurang profesional.
Perlu dipahami bahwa setiap perusahaan memiliki waktu dan tahapan seleksi yang berbeda-beda. Dengan demikian, menunjukkan kesabaran dan pengertian terhadap proses tersebut dapat mencerminkan sikap yang matang dan profesional. Bahkan, kesabaran dalam menghadapi proses rekrutmen merupakan salah satu indikator kedewasaan dalam dunia kerja yang patut diapresiasi.
4. Sampaikan Lewat Channel yang Sama
Kalau sebelumnya kamu berkomunikasi lewat email, sebaiknya lanjutkan via email juga. Hindari mengirim pesan ke akun media sosial pribadi HRD seperti DM Instagram, itu bisa dianggap tidak sopan dan melanggar privasi.
Tunjukkan bahwa kamu bisa menjaga batasan profesional dan personal.
5. Tetap Sopan, Apapun Jawabannya
Jika hasil wawancara ternyata belum sesuai harapan, jangan langsung kecewa dan ghosting. Balaslah dengan sopan dan ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Percaya deh, sikap positifmu bisa diingat untuk peluang berikutnya.
Jangan sampai salah tanya ya!
Setelah proses wawancara selesai, banyak pelamar merasa gelisah menanti kabar lanjutan. Wajar saja jika muncul keinginan untuk tanya hasil wawancara, terutama ketika sudah menaruh harapan besar pada posisi yang dilamar. Namun, penting untuk diketahui bahwa cara kamu tanya hasil wawancara juga bisa mencerminkan profesionalisme dan etika komunikasi dalam dunia kerja.
Jika dilakukan sembarangan, HRD bisa merasa terganggu bahkan ilfeel. Maka dari itu, simak panduan berikut agar kamu bisa tanya hasil wawancara kerja dengan cara yang sopan, tepat waktu, dan tidak berlebihan.



